logo

Paroki Santo Fransiskus Asisi - Resapombo, Blitar

algons

Jln. S. Supriadi No. 25 Ds. Resapombo

Kec. Doko Blitar – Jawa Timur 66186

: ---

: (0342) 6333504

: ---

: fransiskus asisi resapombo

: ---

: ---

Sejarah

Benih iman di Kuasi St. Fransiskus Asisi Resapombo dimulai dari tahun 1967 dengan kehadiran Romo Fransisco Logano PR. Pada saat itu Pemerintah RI menginstruksikan bahwa semua warga negara Indonesia diwajibkan untuk beragama. Pada saat yang sama kehadiran Romo Logano memperkenalkan iman Katolik di Resapombo dan sekitarnya. Bpk. Boiman yang adalah Kepala Desa Resapombo menyambut dengan baik hal itu. Bpk Boiman mengumpulkan semua Kepala Dusun (Kamituwo) sewilayah Resapombo untuk diajak bermusyawarah menjadi satu dalam agama Katolik. Beliau mengajak semua yang mengikuti partai PNI untuk beragama Katolik.

Desa Resapombo mempunyai 6 dusun, yakni Dusun Resapombo Krajan, |Dusun Bulurejo, Dusun Salamrejo, Dusun Purworejo, Dusun Tulungrejo dan Dusun Wonorejo. Hampir semua Kepala Dusun sepakat untuk beragama Katolik kecuali Kepala Dusun Bulurejo. Sampai sekarang di desa Resapombo dengan enam dusun dan di kelima dusun tersebut menjadi stasi, kecuali dusun Bulurejo.

Kehadiran Romo Logano di Resapombo tersebut dalam pengajarannya dibantu oleh penerjemah yaitu Bpk. Sudiarto dari Kenongo Wlingi (menurut sejarahnya sudah beragama Katolik semenjak jaman Belanda). Orang-orang yang terlibat dalam pemberi pelajaran pada tahun 1972 yaitu untuk Resapombo: Bapak Bambang J. Heri, Bapak Petrus B.A , Bpk. Darmo Guru. Mereka dibantu oleh Bapak Petrus Subandi, Bapak Paulus Mul Meseran, Bapak Katiran, Bapak Gimun, Bapak Mulya Utomo, Bapak Sujadi, dan Bpk Warsito.

...

Tokoh-tokoh yang dikumpulkan untuk menjadi para pemuka umat adalah Bpk. Wagiran (Tulungrejo), Bpk. Marlan, Bpk Mangun Tambir (Purworejo), Bpk. Surip (Wonorejo), Bpk. Arjo Bantu, Bpk. Mat Sabari, dan Bpk. Mul Meseran. Babtisan pertama pada tahun 1968 sebanyak 50 orang. Pada tahun 1968 pernikahan pertama sebanyak 15 pasangan. Jumlah umat Katolik Krajan Resapombo yang tercatat pada tahun 1972 jumlah KK 157 dengan jumlah umat 748 jiwa.

Dalam perjalanannya sebelum mempunyai gedung Gereja sendiri, peribadatan dilaksanakan di rumah-rumah umat. Rumah pertama yang ditempati adalah rumah Bpk. Karto Kabul (beliau beragama Hindu dan anaknya yang bernama Y.Suwarno beragama Katolik). Lalu berpindah di rumahnya Bpk. Wir Tukimun. Pernah juga dirumah Bpk. Bungkik dan Bpk Mukani. Kembali lagi ke rumah Bpk. Wir Tukimun.

Setelah itu pada tahun 1974 Romo Logano membeli sebidang tanah dari Bpk. Wagiran untuk dibangun gedung Gereja. Dan pada hari Senin Legi tanggal 27 Nopember 1978 Romo Logano membangun gedung Gereja dengan diberi nama pelindung St. Yohanes untuk menghormati nama Babtis Kepala Desa Resapombo yang pertama yaitu Bapak Yohanes Boiman. Pada Tahun 1989 gedung Gereja dibongkar dan dibangun gedung Gereja joglo.

Pada tahun 2006 dibangun gedung Gereja dan diresmikan pada hari Minggu, 04 Oktober 2009 oleh Msgr. Vincentius Sutikno Wisaksono. Pada tanggal 4 Oktober 2011 Kuasi Paroki St. Fransiskus Asisi Resapombo diresmikan oleh Vikjen Keuskupan Surabaya, RD. Agustinus Tri Budi Utomo. Nama pelindung Kuasi diambil nama Santo Fransiskus Asisi sebagai bentuk penghormatan kepada Romo Francesco Logano Pr sebagai perintis Gereja Resapombo. Perubahan ini atas usul Romo Matheus Suwarno, Pr. 

Ketua Stasi St. Yohanes di Resapombo :

Ø Pertama Wagiran, Sekretaris : Albertus Yosep Mulyadi.

Ø Kedua Iro Jono. (Berdiri stasi St. Yohanes Resapombo)

Ø Ketiga Hadi Suyoto

Ø Keempat Paulus Mul Meseran

Ø Kelima Hubertus Kardi

Ø Keenam Agustinus Tugiman

Ø Ketujuh Yohanes Bowo Sunarno

Ø Kedelapan Mulyono Guru

Ø Kesembilan Hendrikus Juadi

Ø Kesepuluh Thomas Ponijo

 Setelah itu menjadi Kuasi Paroki St. Fransiskus Asisi Resapombo

Pada hari Sabtu, 20 September 2014, Romo Sekretaris Keuskupan (RD. Albertus Widya Rahmadi Putra) memberi tahu RD. Petrus Katiran (selaku Pastor Kepala Kuasi) via telepon bahwa tiga stasi di Timur Resapombo, yaitu Stasi Corpus Christi Sumberbendo, Stasi St. Aloysius Banjarsari, Stasi Fransiskus Xaverius Cungkup yang sebelumnya merupakan bagian dari Paroki Wlingi, digabungkan dengan Paroki St. Fransiskus Asisi nantinya setelah diresmikan. Koordinasi segera dilakukan setelah itu, baik dengan RD. Mateus Suwarno selaku Pastor Kepala Paroki St. Petrus Paulus Wlingi maupun juga dengan ketiga Ketua Stasi tersebut.

Wilayah teritorialnya

Batas Wilayah Kerja Kuasi Paroki St. Fransiskus Asisi Resapombo :

  • Utara :Desa Sumberurip, Hutan Lindung Gunung Kawi.
  • Selatan :Desa Sidorejo (Stasi Senggrong), Ds. Kemirigede
  • Timur :Desa Kalimanis, Desa Bumirejo (Stasi Sumberbendo)
  • Barat :Desa Sumberurip, Desa Sidorejo.

Profil

rsombo-1

Gereja St. Fransiskus Asisi

Jadwal Misa - Paroki

MISA WAKTU
Sabtu 18.00
Minggu 08.00