logo

Paroki Santo Aloysius Gonzaga

algons

Satelit Indah Kav. HN 1 Surabaya

Sejarah

- Terbentuknya Paroki Santo Aloysius Gonzaga bukanlah suatu kebetulan, melainkan

- buah dari sebuah proses pemekaran Paroki Hati Kudus Yesus Surabaya, baik ditinjau dari segi territorial atau batas-batas daerahnya maupun dari segi jumlah umat.

Perkembangan Umat di pemukiman : Faktor utama yang menjadi sumber inspirasi terbentuknya suatu Paroki adalah terjadinya proses pertumbuhan perusahaan-perusahaan real-estate atau pembangunan perumahan sejak 1975 di Surabaya atau yang semula dikenal dengan kota satelit.
...

Maka munculnya daerah-daerah pemukiman baru tersebut memungkinkan terjadinya proses urbanisasi yang di dalamnya terdapat keluarga Katolik dari berbagai Paroki di dalam kota Surabaya maupun dari luar kota Surabaya yang pada umumnya terdiri dari keluarga muda.

Karena jumlah umat yang semakin banyak, maka sejak bulan Mei 1979 Pastor Paroki Hati Kudus Yesus bersama dengan Romo-romo lainnya memandang perlu mengambil langkah-langkah konkrit dan intensif menata, memelihara, membina dan mengembangkan berbagai aspek kehidupan masyarakat pada umumnya terutama para pemeluk Katolik di kawasan tersebut. Pembentukan Wilayah VII, VIII dan IX. Pada awal sebelum terbentuknya wilayah VII daerah ini dibina dan dibimbing oleh Romo T. Karyono CM dilanjutkan Romo H. J. G Veel CM, lalu sepeninggal Romo Veel hadir Romo F.X. Urotosastro yang dikenal sebagai perintis berdirinya Paroki Santo Aloysius Gonzaga.

Maka munculnya daerah-daerah pemukiman baru tersebut memungkinkan terjadinya proses urbanisasi yang di dalamnya terdapat keluarga Katolik dari berbagai Paroki di dalam kota Surabaya maupun dari luar kota Surabaya yang pada umumnya terdiri dari keluarga muda.

Karena jumlah umat yang semakin banyak, maka sejak bulan Mei 1979 Pastor Paroki Hati Kudus Yesus bersama dengan Romo-romo lainnya memandang perlu mengambil langkah-langkah konkrit dan intensif menata, memelihara, membina dan mengembangkan berbagai aspek kehidupan masyarakat pada umumnya terutama para pemeluk Katolik di kawasan tersebut. Pembentukan Wilayah VII, VIII dan IX. Pada awal sebelum terbentuknya wilayah VII daerah ini dibina dan dibimbing oleh Romo T. Karyono CM dilanjutkan Romo H. J. G Veel CM, lalu sepeninggal Romo Veel hadir Romo F.X. Urotosastro yang dikenal sebagai perintis berdirinya Paroki Santo Aloysius Gonzaga.

Seiring pengembangan wilayah kota, berkembang pula wilayah Paroki Hati Kudus Yesus, maka secara bertahap pada tanggal 6 Juli 1981 dibentuklah wilayah VII meliputi kompleks Darmo Permai dan sekitarnya, lalu tanggal 5 Juni 1983 dibentuk wilayah VIII yang meliputi Kompleks Darmo Satelit Town, darmo Grande I/ Darmo Baru, Perumahan Sono Indah dan sekitarnya, selanjutnya tanggal 5 Maret 1984 terbentuklah wilayah IX meliputi kompleks Darmo Grande II/ Darmo Indah, Darmo Grande III/Darmo Harapan, Perumahan balongsari dan sekitarnya yang merupakan pemekaran sebagian Stasi Tandes. ketiga wilayah ini merupakan pemekaran kring D Wilayah V Hati Kudus Yesus. Dengan terbentuknya tiga wilayah tersebut, tampaknya Allah Bapa melalui Putra-Nya Yesus Kristus dalam Roh Kudus terus berkarya sehingga perkembangan kehidupan Gereja semakin maju. Jumlah umat semakin meningkat dengan datangnya umat dari luar paroki dan bertambahnya baptisan-baptisan baru sehingga semakin banyak pula tenaga- tenaga potensial yang diajak berperan secara aktif. Banyak diantara umat yang ternyata di Paroki asalnya telah menerima pembekalan pengetahuan dan berbagai macam pengalaman dari Paroki, hal inilah yang sangat membantu berkembangnya Paroki. Maka sejalan dengan pelaksanaan dan pembinaan kegiatan pastoral, pada tanggal 26 Januari 1986 terjadi pemekaran wilayah dari wilayah VII dikembangkan menjadi dua wilayah yaitu wilayah VII baru dan wilayah X, demikian juga pada tanggal 9 Maret 1986 wilayah VIII dikembangkan menjadi dua wilayah yaitu Wilayah VIII baru dan wilayah XI. Sementara untuk pelaksanaan Ibadat dan Perayaan Ekaristi hari Minggu dan hari-hari besar untuk sementara dilaksanakan di ruang sekolah-sekolah Katolik yang ada di wilayah Paroki misalnya di ruang sekolah karitas III, IV dan V yang dipimpin oleh Romo F.X. Urotosastro. Pr sementara daerah Tandes di laksanakan di ruang sekolah Karitas II di pimpin oleh Romo F.X. Dumo Purnomo. Pr . Atas restu Pastor Paroki Hati Kudus Yesus dan berdasarkan keputusan rapat Dewan Imam, pada tanggal 05 Juni 1986 disepakati terbentuknya Paroki baru yaitu Paroki Santo Aloysius Gonzaga yang dahulunya merupakan Wilayah VII, VIII, IX, X, XI dengan mendapat tambahan lingkungan D dari Wilayah V serta Stasi Tandes yang sudah berkembang lebih dahulu yang meliputi kompleks perumahan Perumnas dan sekitarnya.

Persyaratan suatu daerah untuk menjadi Paroki adalah

Maka syarat-syarat tersebut sudah terpenuhi meskipun tempat Ibadat belum selesai pembangunannya. Sedangkan untuk memenuhi syarat ke 4 Bapak Uskup mengangkat Romo FX. Urotosastro Pr. Menjadi Pastor Paroki Santo Aloysius Gonzaga untuk masa bakti 5 tahun. Terhitung mulai 21 Juni 1986.

Batas Paroki yang disepakati kurang lebih adalah sebagai berikut:

  1. Timur : Jalan TOL Surabaya – Malang
  2. Barat : Desa Lakarsantri dan kecamatan Tandes
  3. Utara : Jalan Banyu Urip terus kea rah barat
  4. Selatan: Desa Lontar, desa kawal dan desa Putat Gede

Latar Belakang pemilihan Nama Paroki dan pelindung Paroki

Nama Santo Aloysius Gonzaga adalah berawal dari usulan Bpk. H.J. Riadi ( Alm ) sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan khusus kepada Bapak Uskup Mgr. A. J. Dibyokarjono yang sangat berjasa merintis pembangunan gedung Gereja Katolik di Kompleks Darmo Satelit Town, semenjak masih menjadi Pastor Paroki Hati Kudus Yesus, disamping juga sebagai lambang Paroki yang termuda ketika rencana pembangunan gedung Gereja mulai dirintis.

Kronologi Pembangunan Gereja Paroki Santo Aloysius Gonzaga dan Perkembangannya.

  • 11 Januari 1984 Pembentukan Kerangka Panitia
  • 23 Januari 1984 Peresmian Kepanitiaan
  • 26 Januari 1984 Surat Persetujuan Walikotamadya diperoleh, dengan nomor 4522/06/4.22/1984
  • Februari 1984 Penunjukan lokasi sementara
  • Maret 1984 Gambar gedung Gereja di buat 2 alternatif, dilengkapi dengan konsep dasarnya,
  • 17 – 21 Sept 1984 Mengadakan Penataran P4 secara swadaya murni yang dikuti kurang lebih 165 orang dengan tujuan dan dalam rangka konsolidasi dan persatuan umat antar lingkungan, Wilayah menuju kea rah terbentuknya Paroki yang
  • November 1984 Penunjukan lokasi secara definitive
  • 06 April 1985 Surat ketentuan sempadan dan syarat-syarat zoning diperoleh dari dinas perencanaan dan tatakota, dengan nomor: 452.2/39/411/54/85
  • 06 Oktober 1985 Peletakan batu pertama oleh A. J. Dibyokarjono- Uksup Surabaya.
  • 27 Nov 1985 Surat Keputusan tentang ijin mendirikan bangunan diperoleh dari Pemda Kotamadya Daerah tingkat II Surabaya dengan nomor:188.45/357-73/411.56/85.
  • April 1986 Pertengahan bulan April 1986 Sesuai dengan arahan Pastor C. Reksosoebroto CM. ( Pastor Kepala Paroki Hati Kudus Yesus ) mengisyaratkan bahwa Peresmian Paroki Santo Aloysius Gonzaga akan dilaksanakan pada Tanggal 21 Juni 1986 bertepatan dengan Pesta Nama Santo Aloysius Gonzaga.
  • 21 Juni 1986 Gereja Santo Aloysius Gonzaga diresmikan.
  • 24 Desb 1986 Meskipun proses pembangunannya belum selesai, telah dipergunakan untuk Perayaan Ekaristi Malam Natal
  • 21 Juni 1990 Gua Maria Harapan Pelindung Orang berdosa diberkati oleh A. J. Dibyokarjono bertepatan dengan lustrum yang pertama.
  • 03 Mei 1992 Upacara peletakan batu pertama Pembangunan Pastoran dan Wisma UNIO oleh A. J. Dibyokarjono. Yang selama ini Pastoran sementara kontrak rumah, pertama di jalan Sukomanunggal Jaya III/6, lalu kontrak di jalan Satelit Indah I / IN. 22 sampai awal tahun 1993.
  • 06 Januari 1993 Pastoran dan rumah UNIO diresmikan oleh A.J. Dibyokarjono.

Arti dan Lambang Logo Paroki Santo Aloysius Gonzaga.

  1. Piala ( warna Kuning ) sebagai lambing Darah Kristus.
  2. Hosti ( bulatan warna Putih ) sebagai lambang Tubuh Kristus
  3. Salib ( Garis merah ) Sebagai lambing Penebusan Kristus
  4. Sinar atau cahaya ( Garis-garis warna coklat ditengah piala) sebagai lambing terang dunia
  5. Merpati ( warna pituh ) sebagai lambing Roh Kudus
  6. Bunga Bakung ( warna hijau ) Sebagai lambing Santo Aloysius Gonzaga
  7. Pita dengan semboyan “ Garam dan Terang Dunia” sebagai tekat serta semboyan Paroki yang diambil dari Matius 5 : 13 – 16
  8. Segi Delapan sebagai lambing persatuan Gereja Katolik Santo Aloysius

Nama-nama Romo Kepala Paroki yang pernah berkarya di Paroki Santo Aloysius Gonzaga

  1. FX. Urotosastro ( Pastor Kepala Paroki 21 Juni 1986 - 1992)
  2. Hendrikus Sairin
  3. Albertus Haryo Pranoto ( Pastor kepala Paroki 1 Sept 1992 – 1 Okt 1994)
  4. Alexius Kurdo Irianto ( Pastor Kepala Paroki 1 Okt 1994 – 26 Sept 1999 )
  5. Thomas Aquino Joko Nugroho
  6. Juniarto
  7. Paulus Ikwan Wibowo ( Alm )
  8. Yustinus Budi Hermanto ( Pastor kepala Paroki 26 Sept 1999 – 15 Sept 2002 )
  9. M. Damar Cahyadi
  10. Yoseph Eko Budi Susilo ( Pastor Kepala Paroki 15 Sept 2002 - )
  11. Antonius Padua Dwi Joko
  12. Aloysius Hans Kurniawan ( Pastor Kepala Paroki )
  13. FX. Otong Setiawan
  14. Aratia Wardana
  15. FX. Hardi Aswinarno ( Pastor Kepala Paroki )
  16. Sabas. K
  17. Johanes Anano Sri Nugroho ( Pastor Kepala Paroki )
  18. Aloysius Widya Yanuar
  19. Adrianus Akik Purwanto
  20. Bernadus Satya Graha
  21. Skolastikus Agus Wibowo ( Pastor Kepala Paroki )

Kelompok Kategorial yang ada dalam Paroki.

  1. Legio Maria
  2. Marriege Encounter ( ME )
  3. Persekutuan Doa karismatik ( PDKK )
  4. Devosi Kerahiman Ilahi ( PDKI )
  5. Griyo Adorasi
  6. Seksi Peranan Wanita
  7. Komunitas Tritunggal Maha Kudus Distrik 5
  8. Wanita Katolik Republik Indonesia ( WKRI )
  9. Meditasi Kristiani

Visi Misi Paroki / Moto dan Arah Dasar Paroki

Moto yang dipilih adalah: “GARAM DAN TERANG DUNIA” – Mateus 5 : 13 – 14 Arah dasarnya:

Berawal dari sebuah pertanyaan yang harus dijawab oleh jemaat, khususnya Fungsionaris Dewan Pastoral Paroki bahwa Paroki ini mau dibawa ke mana? Atau kearah mana pengembangan kehidupan jemaat ini akan diarahkan? Maka jika arahnya tidak jelas aktivitas akan berjalan asal jalan. Maka atas dasar inilah Paroki merumuskan Arah dasar yaitu: “GEREJA UMAT ALLAH, YANG BERPUSAT PADA YESUS KRISTUS, DAN BERAKAR DALAM KOMUNITAS JEMAAT LINGKUNGAN SERTA MAMPU BERDIALOG DENGAN MASYARAKAT”

Ada gagasan iman yang penting dalam Arah dasar tersebut:

  1. Gereja Umat Allah
  2. Yesus Kristus sebagai Pusat Kehidupan Kaum Beriman
  3. Pengakaran Persekutuan hidup dalam Lingkungan
  4. Dialog dengan masyarakat

Konsekuensi yang lahir dari rumusan Arah dasar Paroki tersebut menyangkut dua hal penting yaitu:

  1. Intern Gerejani
  2. Extern Gerejani
  • Mempunyai batas-batas daerah yang jelas, yang disetujui oleh Bapak Uskup Diocesan
  • Harus ada umat yang cukup jumlahnya
  • Harus ada tempat ibadat
  • Harus ada seorang Imam yang diangkat oleh Uskup untuk reksa Pastoral bagi umat di daerah

Profil

algons-1

Gereja St. Aloysius Gonzaga

algons-2

Gereja St. Aloysius Gonzaga

algons-3

Goa Maria - St. Aloysius Gonzaga

algons-4

Balai Paroki - St. Aloysius Gonzaga

Jadwal Misa - Paroki

MISA WAKTU
Misa Harian Senin – Sabtu  05.30
Misa Mingguan (Sabtu)  18.00
Misa Mingguan (Minggu) 06.00 | 08.30 | 17.00