Jl. Arief Rahman Hakim no. 16 Gresik 61111
: ---
: ---
: Gereja St. Perawan Maria Gresik
: ---
Sejarah
Masa perintisan Stasi 1958 -1967
Menurut ingatan sesepuh (yang sudah almarhum), sejak sekitar tahun 1932 sudah ada beberapa umat Katolik di Gresik yang sering merayakan ekaristi di gedung pengadilan negeri (jln. Basuki Rachmat sekarang). bersama Pastor Massen, CM.
Kegiatan mengarah pembentukan stasi dimulai pada 5 September 1958 dengai penugasan bapak FX Rahardjo oleh pastor Van Aarsen CM untuk menghimpun umat agar dapat merayakan ekaristi dengan teratur. Perayaan dilaksanakan sebulan sekali di gedung PLN (rumah bpk. Sukodihardjo di JIn. Raden Santri). Ada sekitar 20 umat yang hadir, dan pelajaran agama untuk anak-anak mulai diadakan. Pengurus kelompok umat dibentuk dengan ketua Sukodihardjo dibantu dr. F Kwa Song Djie dan FX. Rahardjo. Karena umat kian bertambah, maka perayaan diadakan di rumah Liem Kian Ham (jln. Nyi Ageng Arem-arem) dan diadakan 2 minggu sekali.
Sekitar tahun 1960. jumlah umat mencapai lebih kurang 70 orang. Misa diadakan seminggu sekali. Pastor yang bertugas adalah Romo Van Aarsen CM dan Romo Vindrich Pr.
Setahun kemudian (1961), pelajaran bagi yang ingin menjadi Katolik dimulai oleh WKRI Gresik dengan ketua ibu Sahid, penulis ibu Rahardjo, bendahara F. Kwa Song Djie, ibu Sutomo serta Sukodihardjo sebagai pembantu.
Pada tahun 1963, Umat berkembang mencapai sekitar 150 orang. Perayaan Nata1 pertama kali diadakan di Sekolah Dasar Setia Budi. Pastor yang melayani adalah Romo Van Aarsen CM, Vindrich Pr serta Heuvelmans CM. Tempat misa kemudian pindah ke rumah The Kie Theng di Jln. K.S. Tubun dalam bentuk kapel.
Pada tahun 1964 dipermandikan sekitar 30 anak, sehingga umat mencapai sekitar 180 orang. Karena kepindahan bapak Sahid dan Sukodihardjo dari Gresik, maka pengurus kelompok diganti dengan ketua dr. Kw a Song Djie, penulis Bapak FX Rahardjo, bendahara ibu F.Kwa Song Djie dan seksi usaha bapak Liem Ing Tiong (A Prasetyo).
Pada tahun. 1965. tempat misa berpindah kembali ke rumah Tjoa Sie Thwan (JI Wachid Hasyim). Saat itu dilaksanakan baptisan sekitar 40 remaja dan 60 dewasa, sehingga jumlah umat mencapai 280 orang
Dimotori oleh pastor A. Ylst CM dan dibantu oleh pastor Heuvelmans, CM pada tahun 1967 gereja mulai membangun dan diresmikan. pada tanggal 16 Desember 1967 oleh bapak uskup Surabaya Yoh. Klosster, CM. Hari tersebut ditetapkan sebagai hari stasi dan Stasi memilih pelindung :Beata Marie Virginae artiny a "Santa Perawan Maria”. Pastor yang bertugas pada waktu itu adalah Romo Heuvelmans CM, A Ylst CM, Tondo CM dan Harjo CM.
Masa persiapan menjadi paroki 1967-1996
Ketika Pastor A.Ylst CM menetap di Gresik, perayaan ekaristi diadakan 4 kali seminggu. Pada tahun 1975, pastor ñ. Y Isl CU diganti oleh pastor Th. Tandyasukmana CM. Pengurus stasi dibentuk dengan. ketua M. Sukardi. wakil ketua Suwondo, penulis JA Siswono, bendahara J.Witarsa.
Pada tahun 1981 gereja diperluas oleh karena tidak mampu menampung jumlah umat yang mengikuti perayaun ekaristi setiap minggu.
Pada tahun 1984 dibangun goa Maria di belakang gereja dan diresmikan oleh bapak uskup Surabaya Mgr AJ. Dibyokaryono Pr pada tanggal 19 Agustus 1984.
Pada tahun 1991 Gereja {sekarang bangsal stasi) diperluas sehingga bentuknya seperti sekarang ini, seiring dengan bertambaiinya umat.
Untuk mempersiapkan Gereja Paroki maka pada tanggal 26 Juli sampai dengan 3 Agustus 1994, tim yang terdiri 15 frater CM dan 3 orang Suster Puteñ Kasih (PK) melaksanakan. misi umat di stasi Gresik.
Untuk mendukung persiapan menjadi Paroki, maka sejak bulan Okdober 1996 Romo E Rahmat CM ditugaskan sebagai Romo Stasi yang kemudian diangkat menjadi Romo Paroki yang pertama.
Dengan persiapan, penantian diiringi doa, karya, harapan dan kasih dari seluruh umat di Gresik akhirnya pada tanggal 22 Desember 1996 diresmikan Gereja Stasi Gresik menjadi Paroki oleh uskup Surabaya Mgr J. Hadiwikafia Pr dengan tetap memilih nama pe1indung "Santa Perawan Maria”. yang perayaannya jatuh pada tanggal 31 Mei bertepatan dengan Pesta Santa Maria mengunjungi Elizabeth.
Masa perkembangan Paroki Tahun 1996 — sampai dengan seknrang
Sejak diresmikan sebagai paroki pada tanggal 22 Desember 1996, Gereja berkcmbang seiring dengan bertambahnya umat.
Secara fisik Gereja mulai digagas oleh Romo E Rachmat pada tahun 1999 untuk membangun Gereja baru. Dengan usaha keras dari Panitia Pembangunan Gereja dan Romo Paroki, D. Suwadji CM., terwujudlah Gereja baru yang pada hari Minggu, tanggal 7 Juni 2009 diresmikan oleh Uskup Surabaya Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono Pr. Seiring dengan perkembangan umat dan meningkatnya pelayanan maka sejak tanggal 1 Ok4ober 2011, Romo L Karsiyanto ditugaskan di Gresik, membantu Romo D Suwadji CM. Dengan diutusnya Romo L. Karsiyanto di Gresik, maka semangat umat beriman untuk hidup menggereja semakin meningkat, dan tentunya ini juga memerlukan. suatu tempat tinggal yang layak bagi beliau. Maka digagaslah untuk membangun Rumah Pastor yang baru. keinginan akhirnya terwujud dan akhirnya pada tanggal 22 Deserrber 2013 diresmikanlah rumah. Pastor yang baru oleh Mgr Vincentius Sutikno Wisaksono Pr.
Dalam menanggapi perkembangan Gereja di Gresik dan kebijakan Pastoral Uskup Surabaya, Mgr Vincentius Sutikno Wisaksono Pr., maka sejak tanggal 1 Oktober 2014, Romo D Suwadji CM digantikan Romo Stefanus Fanny Hure dan Romo L. Karsiyanto CM dipindah ke Gereja Vincentius Widodaren Surabaya.
Pada tahun 2018, berdasar SK Keuskupan Surabaya no. 95/G.113/II/2018 tentang pemekaran Cepu dan Pembagian Wilayah di Keuskupan Surabaya, maka Paroki Gresik yang selama ini tergabung dalam Vikep Surabaya Barat menjadi Kevikepan Mojokerto bersama Paroki Mojokerto, Tuban dan Bojonegoro. Pada tahun yang sama ini, Paroki Gresik mengalami pergantian Pastor Paroki dari RD. St. Fanny Hure kepada RP. Lukas Kilatwono, SVD. Namun karena alas an kesehatan RP Lukas Kilatwono, SVD tidak dapat menyelesaikan masa tugasnya di Gresik sesuai surat keputusan yang berlaku dan digantikan oleh RP. Silas Wayan Eka Suyasa, SVD. Selain RP. Silas Wayan, SVD, Paroki Gresik mendapat 1 orang iman yang akan menemai RP Silas selama bertugas di Gresik, yaitu RP. Paulus Ranto Lumban Tobing, SVD. Sehingga saat ini Paroki Gresik memiliki 3 imam, yaitu RP. Silas Wayan Eka Suyasa, SVD; RP. Paulus Ranto Lumban Tobing, SVD dan RP. Donatus Suwadji, CM.
Selama Pandemi Covid 19 berlangsung mulai Maret 2019 sampai tulisan ini dibuat, Paroki Gresik memulai kenormalam baru dengan menjalan Protokol Kesehatan yang berlaku. Selain fasilitas cuci tangan yang disebiakan disepanjang pintu masuk gereja, juga masih memberlakukan kehadiran umat terbatas sesuai kapasitas yang ditentukan selama masa pandemic. Pelayanan Misa selain offline yang terbatas juga dilaksanakan secara daring. Kegiatan pastoral dan pendampingan sedapat mungkin dilaksanakan secara daring.
Profil
Gereja Santa Perawan Maria - Gresik
Goa Maria - Santa Perawan Maria - Gresik
Balai Paroki - Santa Perawan Maria - Gresik
Jadwal Misa - Paroki
MISA | WAKTU |
---|---|
Sabtu | 17.30 |
Minggu | 07.00 |
Kapel Santo Fransiskus Xaverius -Lamongan | --.-- |