SOSIALISASI MODUL IBADAT ADVEN 2022 UNTUK UMAT KEUSKUPAN SURABAYA
Komisi Kateketik Keuskupan Surabaya mengadakan sosialisasi bahan Ibadat Adven 2022 untuk umat. Sosialisasi itu diadakan Selasa (22/11/2022) secara online. Sosialisasi ini dimaksud untuk membantu para pemandu umat di lingkungan atau stasi dalam mempersiapkan kedatangan Tuhan Yesus. Ada 165 peserta yang join dalam zoom meeting, tidak termasuk peserta yang kelompok dalam satu akun zoom, seperti peserta dari paroki Vincentius A Paulo Kediri yang berjumlah 63 peserta. Para peserta yang join berasal dari 48 paroki yang ada di Keuskupan Surabaya. Umat sangat antusias dalam mengikuti sosialisasi ini.
Ketua Komisi Kateketik (Komkat) Keuskupan Surabaya, RD. Alexius Kurdo Irianto, dalam pemaparan materi bahan ibadat Adven bertema “Keluarga Menantikan Kedatangan Tuhan,” mengawali pemaparannya dengan menampilkan panorama Ardas Keuskupan. Sejak Mupas II, 2019 Gereja Keuskupan Surabaya menetapkan 3 tahap perjalanan untuk 10 tahun. Adapun tahap itu ialah tahap “Persekutuan Murid-Murid Kristus” (2021-2024), tahap “Dewasa dalam Iman” (2025-2026), dan tahap “Guyub, Penuh Pelayanan dan Misioner” (2027-2030). Fokus pastoral tahunan 2023 ditetapkan sebagai tahun “Bersatu dengan Yesus dalam Keluarga.” Tema ibadat Adven 2022 membuka fokus pastoral tahun 2023. Lewat Ibadat Adven tersebut, Gereja Keuskupan Surabaya hendak setia pada cita-cita Ardas yaitu “Persekutuan Murid-Murid Kristus yang Semakin Dewasa dalam Iman, Guyub, Penuh Pelayanan dan Misioner.” Pilihan strategis yang ditempuh ialah “Mendewasakan Paroki Berakar Lingkungan”. Lingkungan ini terdiri keluarga-keluarga.
Selanjutnya, ketua Komkat ini menjelaskan tema dan isi tiap pertemuan ibadat Adven 2022. Pertemuan pertama bertema “Keluarga: Komunitas Rahmat Allah”. Kehadiran suami dalam kehidupan istri, dan begitu sebaliknya adalah kehadiran Allah yang mengasihi keduanya. “Suami adalah hadiah istimewa Tuhan bagi istri. Istri adalah hadiah istimewa Tuhan untuk suami. Maka keduanya adalah komunitas rahmat Allah”, ujar Romo Kurdo.
Pertemuan kedua bertema “Keluarga: Komunitas yang Terbuka pada Kehendak Allah.” Lewat tema tersebut, ingin ditunjukkan bahwa keluarga itu rapuh, tidak sempurna. Masing-masing anggota keluarga membawa problem sendiri-sendiri. Meskipun demikian, Allah mengajak keluarga untuk mau terbuka kepada kehendak Allah, mau bekerja bersama Allah mewujudkan keselamatan.
Pertemuan ketiga bertema “Keluarga: Komunitas Rahmat Allah yang Bersaksi. Romo Kurdo mengatakan, “lewat masing-masing anggota dalam keluarga Katolik, Yesus menyembuhkan, memberi harapan, mengampuni dan menjadi kabar baik.” Tema pertemuan keempat ialah “Bersama Bunda Maria dan Bapa Yosef Menantikan Kelahiran Tuhan.” Tuhan Allah membuat keluarga Bunda Maria dan Bapa Yosef jadi Kudus. Keluarga Katolik harus menjadi pembawa Yesus, pembawa Kabar Gembira, seperti Keluarga Kudus Nazaret.
Usai memaparkan materi, ada kesempatan para peserta bertanya. Pada umumnya pertanyaan peserta terkait seribu macam persoalan hidup berkeluarga. Ada beberapa hal yang digaris bawahi oleh Ketua Komkat ini. Pertama, Allah tidak menginginkan keluarga yang diberkati-Nya dengan sakramen perkawinan jadi bubar. Kedua, keluarga itu bubar karena keegoisan, kepentingan sendiri, tidak mau mengasihi dan mengampuni.
Ketiga, keluarga mengganti fondasi hidup keluarga dengan pilar, bahkan dengan kemampuan manusiawi sehingga mudah luluh lantak. “Fondasi perkawinan adalah rahmat Allah, sedangkan pilar yang menopang adalah kematangan pribadi, kedewasaan iman, dan finansial.” Keluarga harus memperkuat pondasi keluarga yaitu selalu dalam rahmat Tuhan. Keempat, hidup keluarga tidak menarik bagi orang muda saat ini karena mereka menyaksikan bahwa nilai hidup berkeluarga itu buruk. Ini tugas keluarga, bagaimana caranya mewariskan nilai-nilai perkawinan Katolik yang suci, agung dan menyelamatkan.
Sosialisasi ditutup dengan pengumuman-pengumuman tentang adanya bahan Adven untuk BIAK, Rekat dan OMK. Ada juga penyampaian evaluasi terhadap bahan pendalaman iman atau ibadat sepanjang tahun 2022. Umat merasa terbantu dan terbentuk imannya berkat adanya bahan yang diupayakan Komkat, dan Komisi Kitab Suci selama tahun 2022. Semoga bahan Ibadat Adven 2022 ini menjadi persembahan Allah yang istimewa bagi keluarga-keluarga Katolik. (Kasimirus Tatebburuk-Katekis Puspas Keuskupan Surabaya).