No. 351/G.111/XII/2015
Saudara-saudari kaum beriman, seluruh Umat Allah, pengurus DPP-BGKP, para Imam, Biarawan Biarawati, Katekis, serta seluruh insan pemerhati pastoral dan kelompok kategorial di seluruh keuskupan Surabaya yang saya cintai, kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa kita, dan Tuhan Yesus Kristus menyertai Saudara sekalian.
Kita bersyukur kepada Allah, seiring dengan peziarahan Gereja universal merayakan Yubileum Kerahiman Allah, di tahun 2016 ini, kita memasuki tahun ketujuh peziarahan mewujudkan Arah Dasar Keuskupan Surabaya. Saya mengajak Anda sekalian melanjutkan prioritas pastoral tahun lalu, bidang Keluarga dan Pendidikan, dengan memberi prioritas perhatian pastoral yang sangat menantang, yakni Anak dan Komunikasi Sosial.
- Tantangan Pastoral dalam Pendidikan Anak dan Media Komunikasi Sosial
- Saat ini kehidupan keluarga telah menjadi keprihatinan Gereja Katolik seluruh dunia. Hampir seluruh problem dunia ini berakar dari masalah di dalam keluarga. Perbaikan dunia ini sangat bergantung dari perbaikan mutu para keluarga. Keluarga merupakan sel terkecil dan menjadi kunci strategis pembangunan masyarakat dan dunia. Bapa Paus Fransiskus bersama Sinode Para Uskup sedunia dan di Indonesia kita tindak lanjuti dengan Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia (SAGKI) 2015, bersepakat untuk meningkatkan mutu pastoral keluarga sebagai langkah strategis mewujudkan Kerajaan Allah.
- Salah satu hal mendasar dan menantang dalam pembangunan keluarga saat ini adalah pendidikan iman dan kepribadian anak-anak kita di era revolusi media komunikasi sosial. Para orang tua dan seluruh Gereja sangat sadar bahwa pada anak-anak inilah masa depan dipertaruhkan. Nasib kita semua ditentukan oleh kualitas dan kesehatan mental dan iman anak-anak kita. Sungguh celaka dan berdosa jikalau kita melalaikan pembinaan dan pendampingan iman anak. Jika kita mengabaikannya, anak-anak kita akan terhanyut oleh pergeseran nilai yang ditawarkan oleh kemajuan alat komunikasi. Media komunikasi menjadi pedang bermata dua: bisa menjadi berkat sekaligus kutuk.
- Menumbuhkan Kepedulian Pastoral Bina Iman Anak Katolik
- Arah Dasar Keuskupan Surabaya telah menunjukkan adanya dua prioritas dalam program pastoral Anak: Meningkatkan pembinaan dan pendampingan iman Anak seraya menanamkan budaya kejujuran dan keterbukaan pada anak-anak. Saya menghimbau agar BIAK di setiap paroki dapat menjadi ‘sekolah iman dan kejujuran’. Dengan harapan, mereka akan menjadi nabi-nabi kejujuran, pengabdi kebenaran dan terbuka terhadap nilai-nilai Injil.
- Meningkatkan kualitas dan jumlah insan pastoral Anak. Marilah kita mulai dari kaum remaja, OMK dan orang tua untuk mau semakin peduli dan menyediakan diri terlibat dalam pengembangan BIAK serta aneka katekese bagi anak anak Katolik di sekitar Anda. Melalui Anda semua, anak-anak kita mengetahui dan mengalami kehangatan kasih Allah dan Gereja. Sungguh mulia dan istimewanya panggilan pendampingan iman anak. Sehingga sebagaimana kanak-kanak Yesus, demikianlah anak-anak Katolik “semakin bertambah besar, bertambah pula hikmatnya; makin dikasihi oleh Allah dan manusia” (Luk 2:52).
- Menjadikan Media Komunikasi Sosial sebagai Alat Penabur Berkat
- Gereja memandang aneka alat komunikasi sebagai ‘anugerah Allah’ yang mempersatukan manusia dalam persaudaraan dan dengan demikian membantu manusia untuk bekerjasama dengan rencana keselamatan Allah. Sebenarnya kemajuan teknologi komunikasi dan media sosial sungguh-sungguh merupakan mukjizat zaman ini yang bisa menjadi berkat bagi keluarga, Gereja dan masyarakat.
- Namun kenyataannya, kemajuan ini bisa menjadi sumber kecemasan baru yang dimunculkan oleh dampak samping dari alat-alat tersebut. Aneka jenis keterasingan dan keretakan dalam relasi, pemutarbalikan kebenaran dan pemerosotan nilai moral, serta menenggelamkan saat hening rohani ke dalam samudera informasi dan ombak budaya kematian.
- Maka, saya mengajak saudara-saudari sekalian untuk memanfaatkan kemajuan komunikasi sosial sesuai dengan tujuan yang sebenarnya dan kehendak Tuhan. Hendaknya pastoral di bidang Komunikasi Sosial sungguh mengembangkan kesadaran dan partisipasi umat dalam bermedia serta mendidik semakin banyak orang untuk terlibat dalam mengembangkan pastoral ini sehingga sunguh-sungguh menjadi berkat dan wahana pewartaan kebenaran serta nilai-nilai Injil Kerajaan Allah bagi dunia.
- Seraya mempersembahkan diri kepada Santa Maria, pintu inkarnasi Kerahiman Allah, kita memohon doa dan perlindungannya untuk mendampingi kita dalam menaburkan budaya kasih dan mewujudkan Gereja Keuskupan Surabaya sebagai persekutuan murid-murid Kristus yang semakin dewasa dalam iman, guyub, penuh pelayanan dan misioner.
- Akhirnya, saya ucapkan Selamat Hari Raya Natal 2015 dan Tahun Baru 2016. Semoga berkat Tuhan melimpah atas saudara-saudari sekalian beserta seluruh keluarga, khususnya para anak-anak Katolik serta para insan media komunikasi di seluruh wilayah Keuskupan Surabaya. Mari kita bekerja dan berupaya mewujudkan hidup yang berkelimpahan (bdk. Yoh 10:10).
Surabaya, 25 Desember 2015
Vincentius Sutikno Wisaksono
Uskup Keuskupan Surabaya