Sejak zaman dahulu, dengan penuh belas kasihan, Gereja menyediakan sarana agar umat beriman kristiani dapat memohon kepada Allah untuk dibebaskan dari segala bahaya, terutama dari kuasa setan atau pengaruh jahat. Eksorsisme muncul dalam sejarah Gereja dengan tujuan menyembuhkan mereka yang dirasuki oleh roh jahat, bahkan dengan memerintahkan setan, dalam nama Tuhan untuk pergi dan tidak lagi membahayakan manusia dengan cara apapun. Pada zaman ini, pembicaraan mengenai eksorsisme meningkat di kalangan umat Gereja Katolik di Indonesia. Banyak diskusi dan pembahasan tentang eksorsisme yang kurang dipahami dengan baik dan karenanya bisa menimbulkan kesalahpahaman yang fatal. Bertitik tolak dari keadaan ini, pada Bulan Liturgi Nasional ini, Komisi Liturgi memilih tema “Mengenal Eksorsisme dalam Gereja Katolik” sebagai bahan sharing dan diskusi di kalangan umat. Bahan Bulan Liturgi Nasional ini disusun oleh Pater Bernardus Boli Ujan, SVD bersama para Mahasiswa S2 Teologi Kontekstual di Sekolah Tinggi Filsafat Ledalero, Maumere. Adapun proses penyusunannya sebagai berikut: Pater Boli, SVD memberi kuliah tentang eksorsisme.kepada para mahasiswa dan membagi mereka ke dalam lima kelompok untuk lebih mendalami tema eksorsisme lalu mendiskusikan bersama tema tersebut, setelah mendapat input tambahan dari P. Alex Jebadu, SVD (pandangan dan praktek eksorsisme menurut budaya orang NTT) dan P. George Kirchberger, SVD (pandangan teologis tentang eksorsisme) serta Br. Hilarius Embu, SVD (praktek dan doa pengusiran roh jahat). Hasil diskusi itu kemudian disempurnakan bersama-sama dan dipresentasikan lagi di hadapan anggota Biro Liturgi Keuskupan Maumere. Setelah melengkapi bahan tersebut berdasarkan hasil diskusi dan masukan dari Biro Liturgi Keuskupan Maumere, Pater Boli ujan, SVD merapihkan semua bahan tersebut sebagai materi yang kita gunakan pada Bulan Liturgi Nasional tahun ini. Kita ucapkan terima kasih kepada Pater Boli Ujan, SVD bersama para Mahasiswa S2 Teologi Kontekstual, Sekolah Tinggi Filsafat Ledalero. Semoga bahan BLN 2022 ini mampu memberi kita pemahaman yang lengkap tentang Eksorsisme dalam Gereja Katolik.
Jakarta, 7 April 2022 Hari Biasa Pekan V Prapaskah
Komisi Liturgi KWI