logo

Paroki Gembala Yang Baik

GYB

Jl. Jemur Andayani X No.14, Siwalankerto, Surabaya 60237

: [email protected]

: (031) 8413301 | (031) 8418787

: @pastoran.gyb

: pastoran.gyb

: pastoran.gyb

: www.parokigyb.org

Sejarah

PEMBANGUNAN FISIK GEREJA GEMBALA YANG BAIK – SURABAYA.

 

 

Peran serta suster-suster Carolus Borromeus (CB) yang berada di Yayasan Carolus Boromeus - Jogjakarta tidak dapat dilepaskan dari keberadaan gereja Gembala Yang Baik yang berlokasi dijalan jemur Andayani X nomer 14 – Surabaya . Yayasan pada saat itu memiliki lahan seluas 25.750 m2 (dua puluh lima ribu tujuh ratus lima puluh ribu meter persegi) didaerah Wisma Handayani – YKP KBS , desa Siwalankerto , kecamatan Wonocolo seperti tertuang pada gambar situasi N0.90/S/’73 tanggal 11-4-1973 ; Sertifikat Hak Guna Bangunan No.1 tahun 1973.Sesuai dengan arah pengembangan dan pelayanan pastoral ke Surabaya selatan maka pada tanggal 26 Juni 1974 dihadapan notaris Khoe Bon Tian jalan Karet 76 Surabaya dilakukan perjanjian “Pinjam-Pakai” (Akte notaries No.36 tanggal 26 juni 1974) antara Mgr.Johannes Antonius Maria Klooster – Uskup Surabaya dengan Suster Xaveria (Lim Hie Loan) sebagai kuasa dari pengurus yayasan Carolus Borromeus – Jogjakarta atas sebagian dari persil HGB No.1 tahun 1973 seluas 2000 m2 dengan ukuran , panjang 62,5 m2 dan lebar 32 m2

...

Peminjaman ini merupakan cikal bakal pendirian gereja , pada tanggal 26 juni 1974 Dilakukan pembelian tanah tsb oleh Uskup Surabaya (berdasarkan surat menyurat dan perundingan antara Mgr.JAM Klooster dengan provinsial suster2 Carolus Boromeus Sz.Chatarinia).Tanah tersebut kemudian dilimpahkan kepada Pater Boli Lamak SVD sebagai kepala yayasan pengurus Gereja dan Amal Roma-Katolik ,jalan Gadung 15 Wonokromo-Surabaya.

Pada tanggal 20 januari 1978,melalui Biro Perancang,Perencana,Teknik dan Konsultan Etika jalan Pemuda 37 Surabaya dengan Arsitek bapak Ir.Johan Silas dilakukan rancangan dan penghitungan biaya untuk bangunan gereja seluas +/- 450 m2 dan kapasitas tempat duduk umat +/- 650 tempat duduk (lampiran 1 : Perkiraan biaya pembangunan gereja).

Pada tanggal 28 Mei 1979 dengan persetujuan Suster Roefina CB, P.Boli Lamak SVD sebagai kepala yayasan Pengurus Gereja dan Amal Roma Katolik atas nama Yayasan Carolus Borromeus jln.Bendul Merisi 11 Surabaya mengajukan permohonan ijin pendirian gereja Katolik di jemur Andayani.

Dengan surat No.04/Pers./80.Walikotamadya,kepala daerah tk II Surabaya bapak.Moehadji Widjaja memberikan persetujuan kepada ketua yayasan Carolus Borromeus untuk mendirikan gereja,sekolahan,perumahan guru/perawat,poliklinik dan kompleks Biara Suster di Wisma Handayani diareal tanah seluas 25.750 m2 (lampiran 2 : persetujuan walikotamadya Surabaya).

Pada tanggal 09 september 1980 dengan surat No.98/6608/Pk/80 Kepala Dinas perencanaan dan Tata kota kotamadya Surabaya,bapak Ir.Sadjarwo Sukardiman mengeluarkan ketentuan mengenai garis sempadan dan syarat-syarat zoning bagi pembangunan phisik gereja,sekolahan,perumahan guru/perawat , poliklinik di wisma Handayani-Surabaya.

Akhirnya pada tanggal 12.12.1981 dengan surat nomer 188.45/4391/411.56/81 Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Surabaya mengeluarkan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) untuk pembangunan Gereja Katolik dijalan jemur Andayani 12 – 14 Surabaya.(lampiran 3 : surat IMB gereja) ;

Dengan bimbingan romo Johanes Maria Heijne SVD dibentuklah panitia pembangunan yang terdiri dari bapak Hendra Lumantarna ; bapak Frans Hendarta ; bapak Frans Rusli , bapak Pranata ; bapak Partroesto dengan perjuangan dan partisipasi seluruh umat pada waktu itu mereka bahu membahu untuk mewujudkan berdirinya bangunan gereja.

Pada tanggal 14 Juni 1981 dilakukan penggalian tanah untuk gedung gereja ; tanggal 06 Agustus 1981 dilakukan peletakan dan pemberkatan batu pertama pembangunan gereja ,sehingga akhirnya setelah melewati berbagai tantangan dan hambatan dalam waktu yang relative tidak lama , pada tanggal 14 September 1982 dilakukan pemberkatan gereja oleh Mgr.Johannes Antonius Maria Klooster , gereja baru tersebut adalah Gereja Gembala Yang baik.dan langsung pula diresmikan sebagai sebuah paroki

Bangunan gereja seluas 660 m2 itupun dinyatakan “selesai dan siap ditempati “ dengan surat bernomer 645.8/4431/411.56/82 tanggal 20 Nopember 1982 ,dari Kepala Dinas Pengawasan Pembangunan Kotamadya daerah tingkat II Surabaya , bapak M.Soekirno.(lampiran 5 : Surat pernyataan bangunan selesai).

 

Batas territorial gereja adalah :

  • Utara : Daerah ketintang dan Margorejo.
  • Selatan : Daerah Juanda – Waru.
  • Timur : Kecamatan Rungkut – Pondok Candra Indah – Tropodo.
  • Barat : Daerah Gayungsari , Desa Menanggal – waru.

Terdiri dari Kring-kring sbb. :

  1. Kring Tadeus : terdiri 6 blok , Daerah Kendangsari – Kutisari dan sekitarnya.
  2. Kring Paulus : daerah Jemursari – Jemur Andayani.
  3. Kring Thomas : daerah Gayungsari.
  4. Kring Yosep : daerah Menanggal.
  5. Kring Alfeus : daerah Waru.
  6. Kring Simon : daerah Juanda.

Pada tanggal 08 Nopember 1984 dengan akta no.11 dihadapan notaries Elly Nangoy SH ,jalan Panglima Sudirman 91 Surabaya.Mgr.Aloysius Josep Dibjokarjono Praja,Uskup Surabaya memberikan modal pangkal bagi pendirian yayasan bernama “Pengurus Gereja dan Amal Roma Katolik dari Gereja Gembala Yang Baik di Surabaya” dengan maksud dan tujuan ;

  1. Memajukan dan memelihara akan tetap berlangsungnya kehidupan beribadat didalam lingkungan (resort) dari gereja Gembala Yang Baik di Surabaya.
  2. Menyelenggarakan pemeliharaan orang-orang miskin dalam lingkungan gereja tersebut disub.1.
 

PEMBANGUNAN RUMAH TEMPAT TNGGAL PASTOR :

Menyusul selesainya bangunan gereja , maka diperlukan sebuah bangunan untuk rumah tempat tinggal pastor (pastoran).Bangunan tersebut diwujudkan setelah didapatkan Ijin mendirikan bangunan (IMB) bernomer 188.45/2376/411.56/82 dari Walikotamadya Daerah Tingkat II Surabaya bertanggal 13 Nopember 1982.Bangunan tersebut menempati lahan disamping belakang bangunan gereja.(lampiran 6 : IMB rumah tinggal pastor). Romo JM Heijne SVD secara resmi menempati rumah pastoran pada tanggal 15 Februari 1983.

 

PEMBANGUNAN BALAI PAROKI

Setelah bangunan gereja dan rumah pastoran selesai , dipandang perlu untuk membangun suatu tempat bagi wadah aktifitas dan karya pastoral umat Paroki Gembala Yang Baik yang dari segi jumlah dan kegiatan menunjukkan peningkatan maka, pada tanggal 24 Februari 1984 dibentuklah Panitia pembangunan Balai Paroki yang terdiri dari : Bapak.Hendra Lumantarna , bapak Pranata , bapak Frans Hendarta , bapak Frans Rusli , bapak Partroesto dan ibu Hudiono .Masalah biaya dapat teratasi dengan partisipasi umat dan adanya bantuan penyandang dana Margaretha Esman yang masih kerabat rm JM Heijne SVD , konon beliaunya rela menjual sebuah rumahnya dinegeri Belanda untuk dana pembangunan balai paroki. Pada tanggal 02 April 1984 tepat pk.09.00 dilakukan Peletakan dan pemberkatan batu pertama pembangunan Balai Paroki.

Bangunan Balai paroki terwujud dengan terbitnya IMB bernomer : 188.45/197-91/411.56/86 tanggal 26 Februari 1986 (lampiran 7 : IMB gedung Balai Paroki).Gedung dibangun dengan arsitek Ibu Ir.Wanda Widigdo. Yang rancangannya berhasil terpilih diantara rancangan Ir.Kuncoro dan Ir.Bisatya dengan filosofi bangunan : * Pada lantai dasar ventilasi udara semaksimal mungkin memanfaatkan pergerakan udara , * Ketinggian gedung tidak lebih tinggi dari bangunan gereja dan designnya menyatu dengan gereja , * memfasilitasi dan menampung semaksimal mungkin kegiatan umat gereja , salah satunya dengan adanya panggung .Peresmian dan pemberkatan Balai paroki dilaksanakan pada tanggal 16 September 1984 oleh romo JM Heijne SVD.Kompleks gereja,pastoran dan balai paroki kini menempati lahan seluas 4388 m2 semuanya dipinjam dan dibeli dari Yayasan Carolus Borromeus.Pemegang hak atas tanah ini adalah Badan Gereja Katolik-Paroki Gembala yang Baik dengan sertifikat HGB No.12.01.02.04.3.01019 dengan masa akhir hak pada 01.12.2022.

 

RENOVASI GEREJA GEMBALA YANG BAIK.

Berdasarkan harapan – tuntutan sebagian umat ,Dewan Paroki dan yang disetujui romo kepala paroki pada saat itu romo Martin M Anggut SVD dipandang perlu untu merenovasi gereja , dengan dasar / anggapan :

  1. Bangunan gereja dianggap sudah terlalu tua ,kira-kira hampir 20 tahun , banyak bagian bangunan yang perlu penggantian seperti atap – kusen2 – instalasi listrik dll.
  2. Ada keluhan sebagian besar umat mengenai :
    1. Tempat koor yang berada dibelakang altar (didepan umat) dipandang kurang etis dan mengganggu konsentrasi umat dalam mengikuti perayaan ekaristi.
    2. Letak tabernakel yang berada dipinggir , dipindah lebih ketengah.
    3. Udara didalam gereja sangat panas.

Dibentuklah Panitia Renovasi Gereja Gembala Yang Baik dengan arsitek Ir.Herman Oslan dan Ir.Maria Immaculata H Budi S.Panitia melakukan renovasi hampit total dari bangunan gereja lama,meliputi pekerjaan :

  1. Penggantian atap bangunan ,dinding ,instalasi listrik,kusen-kusen,sound system pintu gereja.
  2. Perombakan altar , panti imam,tempat koor (dipindah kebalkon dibagian belakang), tabernakel,mimbar,dibangun 8 pilar disekitar altar yang melambangkan “8 sabda Bahagia” dibuat dari marmer,batu granit dan batu alam.Bejana pemandian dibongkar.
  3. Penggantian salib , yang semula tergantung menjadi Salib yang menempel pada dinding.
  4. Pelebaran gereja 4 meter kekiri dan kekanan , penggantian dinding dengan pintu lipat terbuat dari kayu jati.
  5. Menaikkan ketinggian lantai gereja dan mengganti lantai teraso dengan granite.
  6. Perbaikan ruang sakristi dan misdinar.
  7. Pemakaian batu kali untuk dinding depan dan belakang gereja.
  8. Pembuatan saluran air disekeliling gereja.

Pekerjaan renovasi dilaksanakan dengan IMB No.188/6065-91/402.4.6/2001 tanggal 16 Oktober 2001 .Pekerjaan dilaksanakan oleh kontraktor PT.TATA.

Belakangan baru diketahui bahwa sebenarnya bangunan gereja yang lama menurut arsiteknya penuh dengan filosofi yang sangat kaya dengan symbol keimanan Katolik dari penggagasnya romo JM Heijne SVD kepada Sang Gembala Yang Baik.

 

 

PEMBANGUNAN GROTTO MARIA

Menurut arsitek perancang Gereja Gembala yang Baik (1982) yaitu bapak Ir.Johan Silas gereja Gembala yang Baik merupakan satu-satunya gereja di Indonesia yang memiliki “kapel Maria” ini sejalan dengan devosi yang sangat kuat dari rm.Johanes Maria Heijne SVD kepada Bunda Maria dan Hati Kudus Yesus.sehingga sebetulnya tidak perlu dibuat goa.Tahun 2001 dilakukan renovasi gereja yang menggeser filosofi dasar gereja Gembala Yang Baik,sebagai catatan sebetulnya sangat diperlukan adanya rencana induk (master plan) pengembangan dan pembangunan fisik area gereja sehingga bangunan kompleks gereja merupakan suatu bangunan yang terstruktur dan terpadu untuk menunjang pengembangan kerohanian dan keimanan umat sejalan dengan ARDAS keuskupan Surabaya.

Gagasan sebagian umat paroki yang dimotori kelompok Bunga Kasih berhasil merealisasikan pembangunan sebuah goa Maria sebagai sarana tempat untuk berdevosi kepada Bunda Maria.Setelah didahului dengan Doa Novena selama 9 hari berturut-turut dari tanggal 08 sampai dengan 16 Mei 2003 maka tepat pada hari sabtu malam tanggal 17 Mei 2003 dilakukan pemberkatan dan penggunaan Goa Maria yang dikenal sebagai “Grotto Maria” oleh romo Remigius Sene SVD , romo kepala paroki Gembala Yang Baik pada saat itu .

Pada tanggal 20 Mei 2003 dilakukan pemecahan sertifikat HGB no.1 seluas 4388 m2 dari Kongregasi Suster-suster Cinta Kasih Santo Carolus Borromeus kepada Badan Gereja katolik-Paroki Gembala Yang Baik Surabaya dengan sertfikat HGB 12.01.02.04.3.01019.

 

 

PERBAIKAN GEREJA PASKA KEBAKARAN ATAP. 

Pada tanggal 17 Februari 2010 tepat pada hari rabu abu , setelah perayaan ekaristi yang terakhir sekitar pk.20.45 umat gembala Yang Baik dikejutkan dengan terbakarnya atap sebelah sisi kiri gereja , diduga akibat hubung singkat listrik.

Akibat kebakaran tersebut maka dilakukan perbaikan Atap dengan menutup rangka-rangka atap yang lama dengan plafon terbuat dari kayu dan PVC serta memperbaiki instalasi listrik dan sound system gereja.Setelah sempat merayakan Paskah dibawah tenda meskipun tenda cukup nyaman dengan adanya unit-unit AC,dengan peran serta umat Gembala Yang Baik yang begitu luar biasa maka pada tanggal 16 Mei 2010 dilaksanakan misa perdana paska kebakaran didalam gereja yang telah selesai direnovasi.

 

 

PEMBANGUNAN GEDUNG KARYA PASTORAL DAN PASTORAN.

Pesatnya pertumbuhan dan perkembangan umat Gembala Yang Baik disertai peningkatan jumlah kegiatan umat membutuhkan tempat di Balai paroki.Kondisi balai paroki yang telah berumur 25 tahun dibeberapa bagian dalam kondisi memprihatinkan dan tidak dapat menampung lagi derap kegiatan umat,Setelah melalui berbagai rapat-rapat dan pertimbangan maka diputuskan untuk membongkar dan mendesign ulang bangunan balai paroki dan pastoran lama menjadi satu bangunan yang kompak tetapi tetap dengan filosofi dasar ketinggian bangunan tidak boleh lebih tinggi dari bangunan gereja bahkan merupakan bangunan yang berkesinambungan dengan gereja dan lantai 1 merupakan extantion gereja.

Pada tanggal 29 Februari 2008 dibentuklah Panitia Perencana Pembangunan dengan team arsitek bapak I Ketut Canadarma ; Ibu VMB Wanda Widigdo dan Sdr.Aloysius Erwin.Bangunan didesign 2,5 lantai dan maket serta gambar kerja diperlihatkan keumat gereja Gembala Yang Baik pada saat misa HUT Paroki ke 27 pada hari minggu , 16 September 2008.

Pada tanggal 1 Februari 2009 dibentuklah Panitia Pelaksana Pembangunan Balai Paroki dan Pastoran ,yang diketuai bapak Johanes Djodi Widjaja Subrata.Bangunan ini akhirnya dikenal sebagai “Gedung Karya Pastoral dan Pastoran” Gembala Yang Baik.Sebagai Gedung Karya Pastoral gedung ini tidak hanya berfungsi sebagai “balai paroki” tetapi dari gedung inilah dilakukan pelayanan pastoral dan karya sosial,tempat kegiatan umat paroki,yang dilengkapi dengan ruang-ruang , dimana seksi Dewan pastoral Paroki menyiapkan dan memikirkan pelayanan kepada umat paroki.

Gedung Pastoran sebagai tempat tinggal para imam yang menggembalakan umat dan menghasilkan karya-karya yang baik bagi umat.Dengan surat IMB No.188/866-91/436.6.2/2009 tanggal 02 April 2009 pembangunan GKPP dimulai (lampiran 9 : IMB GKPP).tanggal 20 Juni 2009 dimulai pembongkaran bangunan lama , untuk sementara tempat tinggal para romo dan kegiatan pastori dialihkan kerumah kontrakan dijalan.Jemur Andayani VIII/28.Kegiatan umat sementara berlangsung dirumah umat,Hening Griya dan sekolah Carrolus,sebagai dampak dari pembongkaran ini dan blessing of digest bapak uskup mengijinkan dipasangnya unit air conditioning (AC) didalam gereja,umat paroki mulai merasakan udara gereja yang sejuk sampai sekarang.,Tanggal 06 September 2009 didahului dengan perayaan Ekaristi , dilakukan pemberkatan tiang pancang pertama oleh Provinsial SVD Jawa , romo Felik Kadek Sunartha SVD. Tepat tanggal 1 Nopember 2009 pekerjaan struktur dilaksanakan oleh PT.Komunikanindo Sembada Sejati.sedangkan bangunan dan finishing dilakukan oleh kontraktor PT.Prambanan DwipakaDengan kerja keras panitia disertai partisipasi umat dan kemurahan hati para donator dan perkenan Allah Bapa Sang Gembala Yang Baik maka tepat pada tanggal 12 Desember 2010 GKPP yang berdiri megah disamping gereja diberkati untuk digunakan oleh Mgr.Vincentius Sutikno Wisaksono – uskup Surabaya.

Umat Paroki Gembala Yang baik sungguh beruntung dan berbahagia memiliki bangunan GKPP yang menyatu dengan bangunan gereja.Lantai 1 merupakan extention gereja digunakan menampung limpahan umat yang ingin menghadiri perayaan ekaristi , dilantai ini hanya boleh digunakan untuk kegiatan atau seminar keagamaan.dilantai ini terdapat ruang untuk kios,poliklinik,multi function,ruang sekretariat dan arsip,ruang misdinar,ruang Biak,seksi sosial,dapur basah,ruang koster,ruang kerja dan konsultasi para romo,ruang bunga,gudang,tempat gen set dan car port.Lantai 2 digunakan untuk ruang pertemuan / resepsi , ruang seksi-seksi ,taman kering dan Pastoranserta ruang Adorasi,setengah lantai diatas pastoran adalah aula dan kamar tidur tamu.

 

 

PEMBANGUNAN RUANG ADORASI :

Pertumbuhan umat paroki Gembala Yang Baik , semakin hari semakin bertambah demikian juga ragam kegiatan dan gerakan devosi umat semakin bertumbuh.seiring dengan semakin banyak umat paroki Gembala yang Baik mengikuti Adorasi Abadi dikapel RKZ – Puspita – Gereja Hati Kudus Yesus

Terbersit keinginan dan kebutuhan untuk sebuah ruang yang hening sebagai sarana berdoa yang khusuk untuk senantiasa menyembah Sakramen Mahakudus yang ditahtakan diparoki Gembala yang Baik.

Keinginan umat mendapat tanggapan positip dari para romo , sehingga rencana segera disusun , dibentuklah panitia pembangunan ruang Adorasi yang diketuai oleh bapak Andreas Christoporus Sugeng Sutantijo ,diputuskan bahwa ruang Adorasi akan menempati lantai 2 dilokasi ruang misdinar,sedangkan ruang misdinar dipindahkan kelantai 1 mendekati Sakresti.

Rancangan design dibuat oleh ibu VMB Wanda Widigdo dan Aloysius Erwin , pembangunan dimulai pada tanggal 15 Mei 2011.

Akhirnya tepat pada tanggal 27 Nopember 2011 diminggu Advent yang pertama didahului dengan perayaan Ekaristi, Ruang Adorasi diberkati oleh romo kepala paroki romo Lucius Sari Uran SVD dan dimulai penggunaannya.Umat dengan antusias menyambutnya dan terbentuklah adorator-adorator tetap.Akhirnya diputuskan ruang Adorasi sebagai Ruang Adorasi Abadi dimana Sakramen Mahakudus ditahtakan selama 24 jam / hari kecuali pada saat perayaan misa Ekaristi.

Untuk membantu para Lansia atau mereka yang kesulitan untuk menaiki tangga , pada saat ini sedang dibangun sarana lift yang akan menjangkau sampai kelantai 3.Sarana lift ini tersedia lagi-lagi karena kebersamaan umat yang dengan rela hati sebagai donator pembangunan.

Menginjak usia paroki yang 30 tahun , sarana dan prasarana semakin lengkap . tinggal bagaimana sarana dan prasarana tersebut digunakan dengan penuh tanggung jawab ,bagi sarana pertumbuhan keimanan umat dan juga bagi pelayanan kepada sesama,menuju umat paroki yang guyub dalam arti yang sesungguhnya dan berakar pada iman Kristus.Mari saling bergandengan tangan melangkah maju.

 

 

Profil

GYB-1

Gereja Gembala Yang Baik Surabaya

GYB-2

Goa Maria - Gembala Yang Baik Surabaya

GYB-3

Balai Paroki - Gembala Yang Baik Surabaya

Jadwal Misa - Paroki

MISA WAKTU
NORMAL
Harian 5.30 | 17.30
Sabtu 17.00
Minggu 07.30 | 17.00 | 19.15
PANDEMI
Harian 06.00 | 17.30
Minggu 07.30 | 17.00